Rabu, 02 Desember 2009

MASYARAKAT LEGA, ASPIRASI TERSALURKAN LEWAT TEMU KONSTITUEN

Makassar, 10 November 2009. Pertemuan antara masyarakat yang biasanya disebut konstituen dengan anggota DPRD Kota Makassar, untuk pertama kalinya pasca pemilu legislative 2009 terjadi di Kota Makassar. Temu Konstituen digelar oleh KOPEL Sulawesi wilayah koordinasi Makassar. Pada kesempatan ini hadir sejumlah anggota-anggota Parlemen Group (kelompok masyarakat dampingan KOPEL) dari berbagai kecamatan, anggota LPM, tokoh masyarakat dan tokoh perempuan se-Kota Makassar.  Selain itu juta hadir 2 orang anggota DPRD, Mujiburrahman dari fraksi PDK dan Muh. Iqbal dari fraksiPKS, dan 1 orang wakil ketua, Haedar Madjid. Dari eksekutif hadir Ketua Bappeda Kota Makassar, Idris Patarai. Dalam kesempatan ini hadir pula sejumlah petinggi-petinggi KOPEL, Syamsuddin Alimsyah dan Herman, dan juga 2 orang tamu mereka dari Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Novianty Manurung dan Terry Vernimmen. 

Pada kesempatan ini semua unsure yang hadir turut larut dalam diskusi yang serius terkait dengan APBD 2010 yang pro kepada masyarakat miskin dan responsive gender. Pada intinya semua unsure bersepakat untuk mendorong semua pihak untuk mewujudkan APBD kota Makassar 2010 ini benar-benar berpihak kepada masyarakat tak terkecuali eksekutif dan legislative.

Sejumlah tokoh masyarakat dan tokoh perempuan merasa puas dengan kehadiran unsure dari eksekutif dan legislative pada kegiatan tersebut. Paling tidak menurut mereka, kedua unsure tersebut telah menyatakan komitmen mereka untuk mengakomodir hasil-hasil musrenbang mereka sebagai bentuk usulan yang pro kepada masyarakat. Apalagi yang hadir menurut mereka yang hadir pada kesempatan tersebut adalah wakil ketua DPRD dan kepala Bappeda Kota Makassar, yang merupakan actor-aktor kunci dalam penyusunan APBD Kota Makassar. 

Sementara itu di Bantaeng (25/Nov/2009). Tidak berbeda dengan Temu Konstituen di Makassar, kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat dari PG, anggota DPRD dan perwakilan Dinas-dinas. Sekitar 17 orang anggota DPRD turut hadir dalam kegiatan ini dan 4 orang perwakilan SKPD termasuk Bappeda juga mengambil bagian dalam kesempatan ini. 

Diskusi yang a lot antara mereka terjadi selama hamper 2 jam dengan tema pembicaraan seputar hasil-hasil musrenbang, program pro poor dan APBD kab. Bantaeng 2010. Walaupun sempat saling lempar tanggung jawab antara eksekutif dan legislative, namun pada akhirnya mereka bersepakat untuk melanjutkan diskusi pada sesi kedua dalam bentuk diskusi kelompok yang mengidentifikasi usulan-usulan masyarakat yang prioritas. 

Diskusi kelompok menjadi lebih menarik karena interaksi anggota DPRD dan masyarakat konstituen mereka menjadi cair dan sangat komunikatif seakan-akan tidak ada jarak antara mereka. Akhirnya masing-masing kelompok menyepakati  3 program prioritas per daerah pemilihan untuk sama-sama dikawal masuk dalam pembahasan APBD 2010. (Anwar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar